Batasi paparan panas: paparan panas dalam waktu lama dapat meningkatkan suhu testis dan mengganggu produksi sperma.
Lindungi diri dari bahan kimia: Gunakan alat pelindung diri jika bekerja di lingkungan yang terpapar bahan kimia atau logam berat.
4. Kesehatan Mental dan Relasi personal
Kelola stres: Stres kronis dapat menurunkan libido dan mengganggu produksi hormon reproduksi. Teknik relaksasi, olahraga, dan dukungan sosial dapat membantu mengatasi kondisi tersebut.
Konseling prakonsepsi: Diskusi bersama pasangan dan tenaga kesehatan mengenai kesiapan menjadi orang tua, perencanaan keluarga, serta harapan terhadap kehamilan dapat meningkatkan keterlibatan pria.
5. Imunisasi dan Penanganan Penyakit Kronis
Imunisasi: kelengkapan imunisasi bagi kesehatan reproduksi pria, saat ini belum menjadi prioritas. Pria mungkin saja memerlukan vaksinasi HPV, hepatitis B dan sebagainya.
Kontrol penyakit kronis: Penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, dan gangguan tiroid harus dikontrol optimal. Beberapa obat dapat memengaruhi kesuburan sehingga mungkin diperlukan konsultasi dengan dokter.
6. Peran Proaktif dalam Kesehatan Keluarga
Keterlibatan aktif pria terbukti meningkatkan kualitas luaran kehamilan dan kesehatan keluarga secara keseluruhan. Pria yang memerhatikan kesehatan prakonsepsi cenderung lebih siap secara fisik dan mental untuk menjadi ayah, serta mendukung kesehatan ibu dan anak. (*)
Oleh dr Mahindria Vici Virahaju SpOG