opini

WfH dan Problema Berat Badan

Kamis, 23 April 2020 | 07:45 WIB
Ilustrasi photo by Dan Gold on Unsplash

Antonius Tri Wibowo SPd KOr MOr

Dosen Prodi Ilmu Keolahragaan, FKIP UMBY

BEBERAPA hari lalu ada teman dari Bekasi bertanya : ”Mengapa selama WfH (work from home) berat saya jadi naik 3 kg ya? Bagaimana ni Bro?”. Pertanyaan kenapa bisa naik dan bagaimana caranya biar tidak naik, tentu bisa mewakili kita semua selama menjalani karantina, social distancing. Pasalnya, semua kegiatan ataupun pekerjaan wajib dilakukan di rumah.

Sebenarnya soal bekerja mungkin sama saja, tetap mengerjakan pekerjaan yang selalu kita lakukan, hanya bedanya dilakukan di rumah dan jika melakukan pertemuan ataupun kuliah lewat media online. Tetapi yang perlu kita cermati dan menjadi kesadaran dan komitmen kita adalah kontroling jumlah asupan kalori kita.

Tentu juga berapa besar kalori yang kita keluarkan untuk bekerja di rumah ataupun belajar, kuliah online. Ini akan berbeda dengan kalau melakukan kegiatan normal. Itu yang harusnya menjadi catatan untuk kita.

Harus Bijak

Kalori merupakan unit pengukuran yang menyatakan jumlah dari energi dalam makanan. Jadi kalau kita makan atau minum maka kita akan memberi kalori atau energi pada tubuh. Kalori yang kita konsumsi untuk kegiatan berjalan, mengemudi motor ke kampus atau kantor bahkan sampai menunggu dalam kemacetan kota.

Bahkan jika berdebat dengan teman di kantor atau teman kampus. Itu semua menghabiskan lumayan banyak energi. Ada bayangan? Sekarang dalam posisi WfH tentu kita juga harus bijak dan menyadari kegiatan kita seberapa besar aktivitas selama di rumah?

Perlu diketahui menurut Pedoman Diet 2015-2020 untuk masyarakat Amerika, rata-rata kebutuhan atau asupan energi dalam tubuh manusia dewasa 2.000-3.000 kalori/hari untuk laki-laki. Sedangkan untuk perempuan 1.600-2.400 kalori/hari. (medicalnewstoday.com).

Sedangkan untuk masyarakat Indonesia menurut Kementerian Kesehatan RI rata-rata kebutuhan laki-laki umur 30-49 tahun adalah 2.625 kalori/hari, sedangkan untuk perempuan usia 30-49 2.150 kalori/hari.

Perlu kita ketahui setiap orang tentu berbeda kebutuhan energinya setiap hari bergantung dari usia, berat badan seseorang, tinggi badan, gaya hdup, kesehatan, jenis kelamin dan aktivitas fisik yang dilakukan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar semua terkontrol.

Pertama, selalu berpikir positif dan menyadari kondisi saat ini harus bekerja di rumah demi keselamatan kita dan semua orang. Sekaligus menjadi bahan refleksi kita bahwa manusia lemah di mata Tuhan Sang Pencipta.

Kedua, setelah sadar kondisi selama WfH berbeda dengan keadaan normal, sadari juga jumlah konsumsi kalori yang kita makan. Jangan disamakan dengan biasanya dalam keadaan normal keseharian. Ketiga, hindari banyak konsumsi gula berlebih.

Tanpa disadari sebenarnya kita makan karbohidrat yang sudah dimakan selama tiga kali sehari itu bahkan ditambah konsumsi cemilan juga, akan diubah menjadi glukosa di dalam darah. Semua nanti akan diubah menjadi energi di dalam sel untuk aktivitas kita. Keempat, melakukan olahraga ringan sesuai kemampuannya.

Halaman:

Tags

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB