Terus Muncul
Persoalannya sekarang adalah pada kepentingan jangka panjang bangsa ini, bagaimana komitmen dan keseriusan bangsa ini dalam menangani kasus korupsi. Apakah benar sepenuh hati atau hanya sebagai pencitraan semata.
Berbagai tindakan yang menghambat gerakan pemberantasan korupsi di negara ini, dari waktu ke waktu terus muncul dalam berbagai bentuk. KPK sering mendapat serangan, mulai dari bentuk halus (imbauan) hingga dalam bentuk kasar (seperti penyiraman air keras pada Novel Baswedan).
Di tengah penderitaan rakyat, karena kejahatan korupsi, masih ada saja kelompok yang ingin memberi toleransi pada koruptor yang sangat melukai hati rakyat. Padahal kejahatan yang dilakukan para koruptor luar biasa dampak penderitaannya bagi rakyat. Koruptor tidak sedikitpun merasa berdosa terhadap rakyat atas tindakan serakah yang mereka lakukan. Sungguh betapa rusaknya peradaban suatu bangsa manakala rasa malu sudah tercabut dari diri setiap orang. Kita begitu sering bicara tentang nilai-nilai Pancasila untuk kesejahteraan dan keadilan sosial, namun Pancasila baru sebatas retorika yang belum teraktualisasikan dalam kehidupan nyata.
(Dr Hamdan Daulay MSi MA. Dosen UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Jumat 16 Maret 2018)