Akhlak Mulia
Kurikulum digunakan untuk membangun akhlak mulia. Sehingga materi reproduksi diarahkan kepada penghargaan terhadap diri dan lawan jenis. Siswa harus semakin memahami pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksinya. Siswa semakin mampu menghargai lawan jenisnya sebagai pribadi yang unik, bukan sebaliknya menjadi subjek eksploitasi seks.
Kehebatan sistem reproduksi harus mampu membangun relasi transendental dengan Tuhan. Tubuh bukan lagi sebagai objek kecantikan, ketampanan, keangkuhan, dan pemuas diri, melainkan sebagai tahta Tuhan. Dengan menyadari relasi ini, guru dapat mengarahkan pemahaman bahwa tidak ada satu agama pun yang mengizinkan ‘pelecehan’tubuh. Pengetahuan bahwa awal mula kehidupan terjadi di dalam saluran telur akan diperoleh siswa sehingga memahami bahwa aborsi di usia berapapun, tetap sama dengan pembunuhan.
(R Arifin Nugroho SSi MPd. Guru SMA Kolese De Britto. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Senin 15 Januari 2018)