LAGU yang dinyanyikan Tora Sudiro dalam soundtrack film Warkop DKI Reborn: "Mari kita bersatu serta waspada, mengobarkan semangat perang melawan narkoba..." tampaknya menjadi karma. Seperti dilaporkan media, Tora Sudiro dan Mieke Amalia diciduk aparat di rumahnya di kawasan Bali View Ciputat, Tangerang Selatan. Diduga, karena menyalahgunakan narkoba.
Pasangan selebriti papan atas Indonesia ini ditangkap karena mengonsumsi Dumolit Nitrazepam, obat penenang yang masuk kategori zat psikotropika. Terlepas apakah keduanya paham atau tidak bahaya dan risiko dari obat yang mereka konsumsi, kasus penangkapan selebriti yang dituduh kecanduan narkoba kembali membuat masyarakat terhenyak, prihatin sekaligus bingung.
Bayangkan, seorang selebriti yang dipuja banyak penggemar, ternyata mereka adalah pengguna narkoba yang melanggar hukum. Para penggemar yang terperangkap dalam sindrom bintang pujaan atau idolanya, sebagian mungkin kaget, tetapi sebagian yang lain yang sudah telanjur memuja idolanya bukan tidak mungkin menganggap kasus yang menimpa bintang pujaannya sebagai kasus tebang pilih, atau sekadar upaya aparat untuk mendongkrak citranya. Bahkan, yang lebih mencemaskan lagi, di kalangan para penggemar yang sudah telanjur hanyut dalam imajinasi sosok bintang pujaannya, meski yang dilakukan idolanya keliru, hal itu tetap mereka jadikan acuan karena perilaku imitatif yang mereka kembangkan.
Sejumlah Alasan
Berbeda dengan kasus penangkapan pecandu narkoba yang dilakukan orang kebanyakan, kasus penangkapan selebriti yang pecandu narkoba senantiasa menarik perhatian publik. Kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan selebriti ini, menjadi lebih berbahaya dan implikasinya kontra-produktif, karena sejumlah alasan berikut :
Pertama, karena selebriti adalah sosok figur publik yang memiliki banyak penggemar. Dan sebagian penggemar bahkan adalah orang yang acapkali membabi-buta memuja sekaligus meniru apapun yang dilakukan bintang pujaannya. Apapun yang dilakukan bintang idola mereka, sering justru dianggap sebagai bagian dari identitas atau karakteristik menarik sang selebriti --bukan sebagai hal yang keliru.
Kedua, karena selebriti yang kelakuannya terus-menerus diberitakan media massa, di satu sisi memang menyajikan hal yang menarik publik. Tetapi, di sisi yang lain, pemberitaan kasus selebriti yang tertangkap menggunakan narkoba secara terus-menerus, bukan tidak mungkin membuat masyarakat tanpa sadar larut, dan pelan-pelan menggeser konstruksi sosial yang berkembang di kepalanya. Bisa saja di awal berita penangkapan selebriti terekspose, publik akan menyayangkan dan bahkan menyalahkan si selebriti. Tetapi, ketika media massa mulai mengungkap berbagai hal lain, dan bahkan seringkali cenderung tanpa sadar mengajak publik memaklumi hal itu sebagai bagian dari gaya hidup selebriti. Jangan-jangan masyarakat pun tanpa sadar akan ikut memaklumi kelakuan salah sang selebriti.
Mendidik Masyarakat