Akhirnya, tidak lupa kita berharap terlahir sinergisitas dari semua simpul masyarakat sipil untuk bersama-sama membumikan nilai-nilai Pancasila dimedia sosial guna meredam radikalisme digital. Artinya, urgensi konten-konten tersebut diperlukan untuk menyelamatkan netizen terutama para kaum muda dari bahaya paparan konten bernada radikal serta berpotensi memecah belah keutuhan bangsa.
Guna mempertegas upaya membumikan Pancasila dalam ranah media sosial, peran aktor utama politik digital seperti buzzer, influencer dan follower yang setia kepada Pancasila mutlak adanya. Aktor tersebut didorong agar dapat turut aktif berjuang menyebarluaskan konten kreatif kebangsaan berwatak Pancasila di akun media sosialnya masing-masing. Langkah taktis ini tidak lain ditujukan agar nilai-nilai Pancasila kembali mengakar dan bersemayam dalam nalar para netizen sebagai ideologi sekaligus pandangan hidup bersama.
(Bambang Arianto MA. Alumnus S2 Departemen Politik dan Pemerintahan Fisipol UGM. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Senin 29 Mei 2017)