Hal ini menjadi penting. Sebab ramah tidaknya sebuah kota bagi warga masyarakat dan wisatawan, salah satu indikatornya, sejauhmana walikota terpilih mampu menekan tebaran sampah visual yang cenderung menjadi teroris visual di ruang publik.
(Dr Sumbo Tinarbuko. Pemerhati Budaya Visual dan Dosen Komunikasi Visual FSR ISI Yogyakarta. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Rabu 24 Mei 2017)