opini

Budaya Merapi dan Restorasi

Kamis, 3 November 2016 | 10:12 WIB

Wujud nyata kearifan lokal masyarakat sekitar kawasan TNGM yang terkenal adalah Upacara Labuhan. Upacara dilakukan Di dusun Kinahrejo Kecamatan Cangkringan Sleman (Merapi lereng Selatan) serta Kecamatan Selo Boyolali (Merapi lereng Utara) adalah praktik penjagaan kelestarian alam melalui upacara adat. Kedua kawasan tersebut relatif terjaga kelestariannya.

Selain itu, mayoritas desa sekitar TNGM juga memiliki budaya merti desa atau merti bumi. Yakni ungkapan syukur kepada Tuhan YME atas nikmat rezeki berupa alam Merapi yang memberikan kehidupan. Dalam ‘Merti bumi’ di Desa Tunggularum Kecamatan Turi Sleman dilakukan kegiatan penanaman. Juga di Deles, Desa Sidorejo, Kemalang, Klaten. Mereka punya kegiatan budaya ‘wayang kulit’ yang dilaksanakan di dalam hutan ‘Saluman’ saat malam hari. Paginya dilakukan penanaman di daerah ‘gundul’ akibat terdampak erupsi. Dengan falsafah Hamemayu Hayuning Bawana, Ambrastadur Hangkara berarti sistem pengelolaan sumber daya alam oleh masyarakat lokal juga berorientasi pada nilai ekonomi. Namun tanpa mengabaikan nilai ekologinya yang sangat besar artinya bagi nilai konservasi dan pelestarian.

Masyarakat Merapi memandang bahwa lingkungan alam sekitar sebagai bagian integral dari kebudayaan. Mereka mempunyai kepercayaan penuh bahwa lingkungan alam sekitar adalah penyedia sumber penghidupan bagi mereka, karena itu harus dijaga, dimanfaatkan dan dikelola secara arif. Falsafah masyarakat Merapi ini sangat mendukung program restorasi atau pemulihan ekosistem di kawasan TNGM dan sekitarnya.

(Arif Sulfiantono Shut MSc MSi. Fungsional PEH TNGM dan Peserta Beijing Forum tahun 2015 & 2016. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Kamis 3 November 2016)

Halaman:

Tags

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB