opini

Membumikan Komunikasi Islam

Selasa, 30 Agustus 2016 | 16:49 WIB

AKHIR-AKHIR ini, mengemuka pergulatan tentang komunikasi Islam di tengah relasi agama, media dan politik Indonesia. Pasalnya, perdebatan panjang tak berkesudahan terjadi tatkala menggunjingkan relasi agama, media, dan politik dengan komunikasi Islam. Di Amerika Serikat misalnya, negara yang mengklaim sebagai negara paling pluralis sekalipun, liputan media tentang agama masih mendapat peran dalam wacana politik, khususnya pemilihan umum. Dalam pemilu, media seringkali meliput afiliasi agama, hubungan dengan para tokoh agama terkemuka dan pandangan umum mengenai isu-isu penting bagi kelompok agama tertentu dari para kandidat. Media turut dan memiliki andil dalam memengaruhi cara pandang masyarakat Amerika terhadap agama.

Di Indonesia, isu agama juga laku laris manis dalam semua ruang publik. Masih segar dalam ingatan kita, hiruk-pikuk pesta demokrasi Indonesia yakni Pemilu 2014. Seperti dirilis Jurnal Penelitian Keislaman, media sosial maupun media mainstream menyebut, isu agama sangat merebak, guna mempengaruhi preferensi dan pilihan politik masyarakat. Kampanye negatif melalui media sosial seperti facebook dan twitter yang bernada SARA juga sangat mengemuka. Strategi ini dilakukan kelompok Islam tertentu untuk menghadang calon legislatif Islam yang tidak beraliran mainstream. Beberapa tokoh masyarakat, cendikiawan bahkan politisi sekalipun tak luput menjadi ‘korban’ kampanye negatif yang dikaitkan dengan penganut Syiah atau jaringan Islam liberal.

Menggaet Dukungan

Isu agama dalam pilpres juga sangat mencuat. Selain kampanye hitam yang mendeskreditkan personal calon presiden, agama juga menjadi strategi untuk menggaet dukungan. Hampir semua calon presiden melakukan kunjungan kepada tokoh-tokoh agama. Kunjungan silaturrahim yang tentu sarat muatan politik.

Bahkan, beberapa di antara petinggi kelompok agama itu, secara terang-terangan menjadi pendukung, atau bahkan tim sukses dari pasangan calon presiden - wakil presiden. Tidak hanya itu, pasangan calon presiden - wakil presiden kerap menampakkan diri melalui media bagaimana mereka beribadah, menjadi imam salat, atau mengucapkan salam baik Islam ataupun agama yang lain. Konteks ini menunjukkan betapa media, agama dan politik memiliki relasi yang kuat dalam kontestasi pemilihan presiden tersebut.

Sayangnya, berbagai fenomena komunikasi di atas hanya komunikasi kepentingan bukanlah komunikasi yang dibalut dengan nilai-nilai Islam. Di mana, prinsip komunikasi Islam telah diteladankan Rasulullah SAW dan para sahabat dalam kehidupannya dan ketika menyampaikan risalah. Sekiranya asas-asas tersebut dilaksanakan dengan tepat akan mempengaruhi tingkah laku semua umat Islam, termasuk secara khusus orang-orang yang berada dalam suatu organisasi. Kesan mendalam komunikasi itu telah terbukti sukses di mana Rasulullah SAW telah berhasil mempengaruhi dan menguasai masyarakat Badui. Sungguhpun awalnya mereka bersikap kasar, bengis dan biadab.

Prinsip Islam

Seperti diketahui, prinsip komunikasi Islam tersebut adalah berbicara dengan lemah lembut. Menggunakan perkataan yang baik-baik, menggunakan hikmah dan nasihat yang baik menyesuaikan bahasa dan isi percakapan dengan tahap kecerdasan akal dan pandangan. Jikalau berdebat dengan cara yang lebih baik, menyebut perkara yang penting berulang kali dan tidak bersikap ambivalen. Artinya jika berkaitan dengan perintah memperbuat, maka sudah diperbuat terlebih dahulu. Sedangkan jika berupa larangan, maka harus memang benar-benar ditinggalkannya.

Halaman:

Tags

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB