KRjogja.com - PERHELATAN politik tahun 2024 berlangsung dengan kondisi politik yang relatif aman dan stabil. Hal ini penting karena kestabilan politik merupakan syarat mutlak bagi pergerakan ekonomi di daerah dan nasional. Walt Witman Rostow berpesan dalam teori pembangunannya bahwa untuk dapat menjalankan berbagai program pembangunan, dibutuhkan 3 syarat utama, yaitu net investasi minimal 10 persen, adanya leading sector, dan kondisi politik yang stabil. Tanpa politik yang stabil, pembangunan tidak akan mampu mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Kondisi politik yang relatif terkendali sepanjang tahun 2023 direspon oleh kinerja ekonomi dengan hasil yang relatif baik. Pertumbuhan ekonomi tahun 2023 mencapai 4,9 persen. Capaian IHSG berada pada posisi 7.303,89 poin, berhasil tumbuh sebesar 6,62 persen secara year-to-date. Kapitalisasi pasar tumbuh sebesar 23,82 persen secara year-to-date, sebesar Rp11.762 triliun. Berdasar data OJK, fungsi intermediasi tumbuh optimal dengan pertumbuhan kredit tercatat 8,99 persen (yoy). Kredit investasi tumbuh 10,22 persen (yoy), kredit modal kerja tumbuh 8,10 persen (yoy), dan kredit konsumsi tumbuh 9,28 persen (yoy).
Lembaga pemeringkat Fitch juga mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB (satu tingkat di atas level terendah investment grade) dengan outlook stabil pada 1 September 2023. Keputusan Fitch ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang Pemerintah terhadap PDB yang rendah. Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB dengan outlook stabil pada 4 Juli 2023. Keputusan ini mempertimbangkan prospek pertumbuhan ekonomi yang solid, rekam jejak kebijakan yang baik, dan konsolidasi fiskal yang lebih cepat dari target awal. Outlook yang stabil mencerminkan keyakinan Fitch dan S&P terhadap keberlanjutan pemulihan ekonomi Indonesia untuk dua tahun ke depan, yang akan mendukung kinerja fiskal dan stabilisasi utang.
Kinerja ekonomi yang positif pada tahun 2023 diperkuat dengan hasil survei yang dilakukan Bank Indonesia. Survei Konsumen Januari 2024 mengindikasikan optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi meningkat. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Januari 2024 berada pada zona optimis (>100) sebesar 125 lebih tinggi dibandingkan 123,8 pada bulan sebelumnya. Meningkatnya keyakinan konsumen pada Januari 2024 didorong oleh keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini maupun ekspektasi terhadap kondisi ekonomi ke depan yang tetap optimis. Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) Januari 2024 tercatat masing-masing sebesar 115,6 dan 134,5.
Meningkatnya keyakinan konsumen pada Januari 2024 didorong oleh menguatnya IKE saat ini terutama pada Indeks Pembelian Barang Tahan Lama. Sementara itu, IEK terhadap kondisi ekonomi 6 bulan ke depan tetap kuat ditopang oleh Indeks Ekspektasi Penghasilan.
Meningkatnya optimisme konsumen dipengaruhi oleh keyakinan konsumen akan kondisi masa depan ekonomi, sedang kondisi ekonomi terkait kondisi politik. Berdasar uraian tersebut, nampak optimisme konsumen sangat tergantung pada kondisi politik pada akhirnya. Kecenderungan dalam beberapa pemilu terakhir menunjukkan bahwa perhelatan politik di Indonesia tidak menimbulkan instabilitas politik seperti di berbagai negara, karena di Indonesia pascaperhelatan politik para elite politik cenderung memilih berkonsolidasi sehingga menciptakan stabilitas politik yang diperlukan untuk pembangunan pada umumnya dan meningkatkan optimisme konsumen pada khususnya.(*)