Sebagai imbangannya, masyarakat pun harus cerdas dalam bertransaksi. Mesin ATM semestinya diposisikan layaknya gadget, yakni untuk maksud pembayaran non tunai, transfer, dan/atau pemindahbukuan. Alhasil, uang tunai yang ditarik dari ATM hanya untuk kebutuhan transaksi volume kecil dan sifatnya mendesak. Setuju? (Prof. DR. Haryo Kuncoro, SE, M.Si., Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta; Direktur Riset SEEBI (the Socio-Economic & Educational Business Institute) Jakarta; Anggota Focus Group Bidang Fiskal dan Keuangan Negara PP-ISEI)