opini

Fenomena Asbun

Jumat, 5 Juli 2024 | 16:39 WIB
Dr. Sumbo Tinarbuko

Setelah daun sirih berikut sausnya dikunyah kemudian dilumuri dengan rajangan tembakau. Apa tafsirnya? Setelah ditimbang baik buruknya, harus dipilah dan dipilih untung ruginya. Pada bagian ini, dipilih sisi positifnya dan dipilah sudut kebermanfaatnya bagi seluruh masyarakat.

Makna simbolisnya? Lewat semburan kunyahan sirih yang bercampur air ludah untuk diludahkan di tempatnya. Maka dalam konteks falsafah nginang, pantang bagi pejabat publik untuk menghisap kembali air ludahnya.

Lewat falsafah nginang, para pejabat publik akan memutuskan kebijaksanaan yang sebijaksana mungkin.

Dalam perspektif budaya visual, saat mereka membuat sebuah kebijakan diharapkan memberikan kebermanfaatan bagi seluruh umat.

Baca Juga: Peretas Lepaskan PDNS, Wapres Tekankan Komitmen Pemerintah Perbaiki Industri Siber

Falsafah nginang senantiasa mengajarkan perihal kebaikan untuk selalu menyelaraskan serta memikirkan dengan matang antara tuturan budi bahasa dan perilaku perbuatan kita. Karena itulah, falsafah nginang mengharamkan aktivitas asbun alias asal bunyi! (Dr Sumbo Tinarbuko, pemerhati Budaya Visual dan Dosen Komunikasi Visual FSRD ISI Yogyakarta)

Halaman:

Tags

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB