opini

Tamu Allah dan Sistem Pelayanan Berbasis Syarikah: Jangan Hanya Pegang Buntut Gajah

Sabtu, 7 Juni 2025 | 19:42 WIB
Wahyudi Nasution (istimewa)

Tamu Allah dan Sistem Pelayanan Berbasis Syarikah: Jangan Hanya Pegang Buntut Gajah

Oleh: Wahyudi Nasution

 

Ketika seseorang diundang menjadi tamu, apalagi oleh pemilik rumah yang jauh lebih besar, lebih kaya, dan lebih berpengalaman, maka ia sejatinya sedang berada dalam wilayah pelayanan yang tidak bisa serta-merta ia pahami. Ia harus bertanya, melihat, dan belajar terlebih dahulu sebelum menilai.

Hal inilah yang juga berlaku bagi jamaah haji di Tanah Suci. Sebagai tamu Allah, setiap jamaah sejatinya datang dalam posisi istimewa sekaligus sensitif. Mereka diposisikan sebagai orang yang dilayani — bukan oleh sembarang orang — tetapi oleh sistem yang sudah disiapkan negara penerima tamu, yakni Kerajaan Arab Saudi.

Sayangnya, sebagian jamaah belum benar-benar memahami bagaimana pola pelayanan itu bekerja. Akibatnya, banyak salah paham, keluhan, hingga tuduhan miring yang bersumber dari ketidaktahuan dan informasi tidak utuh. Maka dari itu, penting bagi jamaah — dan siapa pun yang terlibat dalam penyelenggaraan haji — untuk mengenali sistem pelayanan haji berbasis syarikah secara menyeluruh.

Baca Juga: Soroti Kasus Kecelakaan Mahasiswa UGM, Prof Henry Indraguna: Waspadai 'Permainan' Hukum!


Adh-DhoifukalMayyit: Menjadi Tamu yang Tunduk dan Tawadhu'
Dalam Islam, ada sebuah filosofi yang kuat tentang tamu:

"Adh-dhoifukalmayyit" — tamu itu seperti mayit.

Ungkapan ini bukan dalam arti merendahkan, tapi menggambarkan posisi penuh tawadhu’ dan pasrah dari seorang tamu kepada tuan rumahnya. Tamu tidak bisa memaksakan kehendak, apalagi di rumah orang lain. Apalagi ketika menjadi Tamu Allah di dua tanah haram, Makkah dan Madinah — tunduk dan pasrah adalah sikap terbaik yang bisa ditunjukkan.


Syarikah, Maktab, dan Kafilah: Sistem Tuan Rumah di Dua Tanah Suci
Sejak beberapa tahun terakhir, pemerintah Arab Saudi mengubah pola pelayanan haji menjadi lebih terstruktur dan profesional melalui sistem yang dikenal sebagai Pelayanan Berbasis Syarikah. Tujuannya adalah efisiensi, akuntabilitas, dan standarisasi layanan kepada jutaan jamaah dari seluruh dunia.

Agar jamaah tidak bingung, berikut tiga entitas penting dalam sistem ini:

Baca Juga: Cek Jadwal Liga Italia 2025/2026 Pekan 1 Sampai 5

1. Syarikah
Perusahaan resmi yang mendapat izin dari pemerintah Saudi untuk menyediakan layanan-layanan haji utama:

Halaman:

Tags

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB