KRjogja.com - SOLO - Owner PT HATI (Halalan Thayyiban Indonesia) H Puspo Wardoyo menerima penghargaan dari Mashariq Mutamayyizah (Rakeen) atas prestasinya memberikan pelayanan makanan jemaah Haji tahun ini berjalan sukses dan tanpa kendala.
Pelayanan makanan jemaah Haji tahun ini berjalan sukses dan tanpa kendala tak lepas dari keberanian Kemenag RI merekomendasikan kepada Mashariq Mutamayyizah (Rakeen) untuk menggunakan makanan siap saji.
Menurut H Puspo Wardoyo founder Ayam Bakar Wong Solo Grup kepada media, Selasa (9/7/2024) rangkaian ibadah Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) yang diikuti oleh jutaan jemaah, selama ini menjadi kendala karena sulitnya transportasi dan distribusi sulit.
"Makanan siap saji menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut," papar Puspo Wardoyo.
Baca Juga: Jalan Godean Ditutup, Suran Mbah Demang Digelar Kembali
Keberhasilan ini tak lepas dari kepiawaian Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas untuk mensyaratkan menggunakan makanan siap saji. Mashariq kemudian menunjuk PT Halalan Thayyiban Indonesia (PT HATI) untuk menyuplai makanan siap saji selama lima hari di Armuzna.
"Alhamdulillah saat pelaksanaannya, pelayanan makanan haji bisa berjalan lancar dan tanpa kendala," ujarnya. Keberhasilan ini membuat PT HATI mendapatkan penghargaan dari Mashariq.
"PT HATI dinilai sukses melayani pesanan untuk rangkaian Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) sebanyak 1.286.400 porsi dan pesanan dari Kemenag sejumlah 218.400 porsi untuk hotel Makkah," imbuhnya.
Pemerintah Arab Saudi semakin ke depan bertekad dan berkomitmen untuk melayani tamu-tamu Allah secara lebih baik dalam hal sistem manajemennya, sistem informasinya, termasuk juga dalam hal makanan.
Baca Juga: Spirit Yogya untuk IKN
Arab Saudi dalam hal makanan mempunyai standar tinggi dimana ada SFDA (Saudi Food and Drug Authority) hal tersebut memang sangat ketat tidak hanya dalam makanan yang dijual di modern trade tapi juga merambah ke pelayanan haji.
Sehingga memang Saudi ini sudah memposisikan diri sebagai khodamul alharomain sebagai pelayan dua tanah suci. Otomatis salah satu tanggung jawabannya adalah melayani tamu-tamu Allah dengan sebaik-baiknya, itu tekad Saudi.
Dalam hal makanan, memang saat ini sebagian besar makanan haji disuplai oleh catering-catering yang sifatnya masih belum modern atau belum standard pabrikasi, masih catering yang bisa dikatakan tradisional.
Kedepannya mau tidak mau, suka tidak suka, Kerajaan Saudi akan meningkatkan pelayanan makanan sehingga kedepannya, termasuk dalam proses produksi juga harus mengikutu standar GMP (Good Manufacturing Process) dan juga mengimplementasikan HACCP (Hazard Analysis Control Point).
Baca Juga: Sultan Lantik Pimpinan Baru Taru Martani, Pesankan Hal Ini