Kenali Ciri Anjing Rabies dan Mencegah Penyakit Mematikan Ini

Photo Author
- Rabu, 22 Januari 2025 | 05:15 WIB
Anjing liar adalah hewan yang paling sering membawa virus rabies. (Freepik/master1305)
Anjing liar adalah hewan yang paling sering membawa virus rabies. (Freepik/master1305)

 

RABIES merupakan penyakit virus yang mematikan yang menyerang sistem saraf pusat hewan berdarah panas dan manusia. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Lyssavirus, famili Rhabdoviridae. Virus rabies berbentuk seperti peluru dan bersifat neurotropis, yang berarti virus ini memiliki kecenderungan untuk menyerang jaringan saraf.

Rabies termasuk dalam kategori penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang dapat ditularkan dari hewan ke manusia. Penyakit ini sangat berbahaya karena hampir selalu berakhir dengan kematian jika tidak segera ditangani dengan tepat. Oleh karena itu, pemahaman tentang ciri anjing rabies dan cara pencegahannya sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat.

Reservoir utama atau inang alami virus rabies adalah anjing domestik. Sekitar 98% kasus rabies pada manusia disebabkan oleh gigitan anjing yang terinfeksi. Namun, hewan lain seperti kucing, kera, kelelawar, dan hewan liar lainnya juga dapat menjadi pembawa dan penular virus rabies.

Baca Juga: Wapres Tekankan Program MBG Wujud Nyata Kepedulian pada Generasi Emas

Penyebab Rabies pada Anjing
Rabies pada anjing disebabkan oleh infeksi virus rabies yang masuk ke dalam tubuh anjing. Berikut adalah beberapa faktor penyebab dan mekanisme infeksi rabies pada anjing:

1. Virus Rabies
Penyebab utama rabies adalah virus dari genus Lyssavirus. Virus ini memiliki bentuk seperti peluru dan termasuk dalam keluarga Rhabdoviridae. Virus rabies sangat ganas dan memiliki afinitas khusus terhadap jaringan saraf (neurotropis).

2. Penularan melalui Gigitan
Cara paling umum anjing terinfeksi rabies adalah melalui gigitan hewan lain yang sudah terinfeksi virus rabies. Virus yang terdapat dalam air liur hewan yang terinfeksi akan masuk ke dalam luka gigitan dan menginfeksi anjing yang digigit.

3. Kontak dengan Air Liur yang Terinfeksi
Selain melalui gigitan, virus rabies juga dapat ditularkan jika air liur hewan yang terinfeksi bersentuhan dengan luka terbuka atau selaput lendir (seperti mata, hidung, atau mulut) anjing yang sehat.

Baca Juga: Dukung Program Swasembada Pangan,  Polda DIY Tanam 1.300 Hektar Jagung di Bantul

4. Kurangnya Vaksinasi
Anjing yang tidak divaksinasi terhadap rabies memiliki risiko lebih tinggi untuk terinfeksi virus ini. Vaksinasi rabies sangat efektif dalam mencegah infeksi dan sering kali diwajibkan secara hukum untuk hewan peliharaan.

5. Paparan terhadap Hewan Liar
Anjing yang berinteraksi dengan hewan liar, terutama di daerah di mana rabies endemik, memiliki risiko lebih tinggi untuk terpapar virus rabies. Hewan liar seperti rakun, sigung, rubah, dan kelelawar sering menjadi reservoir virus rabies di alam.

6. Faktor Lingkungan
Anjing yang hidup di lingkungan dengan populasi hewan liar yang tinggi atau di daerah dengan kasus rabies yang sering terjadi memiliki risiko lebih besar untuk terinfeksi.

Baca Juga: Tingkatkan Karakter dan Profesionalisme Calon Guru, Prodi PPG Unimus Gelar BAPS

7. Usia dan Sistem Kekebalan
Anak anjing dan anjing dengan sistem kekebalan yang lemah lebih rentan terhadap infeksi rabies. Sistem kekebalan yang belum berkembang atau terganggu membuat virus lebih mudah menginfeksi dan menyebar dalam tubuh.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Tomi Sujatmiko

Tags

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X