kesehatan

Waspadai Penyakit Parkinson: Ini Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasinya

Sabtu, 2 Agustus 2025 | 11:25 WIB
waspadai Penyakit Parkinson (istimewa)


Penyakit Parkinson umumnya dikenal sebagai penyakit neurodegeneratif yang lebih sering muncul pada usia lanjut, terutama di atas 60 tahun. Namun, kondisi ini juga dapat menyerang individu yang lebih muda, terutama jika ada faktor genetik atau paparan lingkungan tertentu, seperti toksin atau cedera otak.

Dokter Spesialis Neurologi/Saraf, dr. Gloria Tanjung, Sp.N yang praktik di RS EMC Alam Sutera dan RS EMC Sentul mengatakan penyakit parkinson terjadi karena kerusakan sel-sel saraf penghasil dopamin di otak, zat kimia yang berperan dalam mengirim sinyal untuk koordinasi gerakan.

Baca Juga: Grace Kaitlin dan Daun Jatuh Hadirkan 'Kini' Versi Baru, Harmoni Dua Sudut Pandang dalam Nada Pilu

Gejala Parkinson:

"Parkinson dikenal sebagai penyakit yang ditandai dengan gejala motorik klasik: tremor (gemetar saat istirahat), kekakuan otot, gerakan melambat (bradikinesia), dan gangguan keseimbangan serta perubahan postur. Wajah pasien dengan Parkinson juga tampak kurang ekspresif (hipomimia) dengan volume suara dan intonasi yang berkurang," jelas dr. Gloria Tanjung.

dr. Gloria Tanjung memaparkan karena kekakuan otot terutama pada batang tubuh, postur tubuh dapat berubah menjadi bungkuk. Saat berjalan tampak gerakan ayunan tangan berkurang disertai langkah yang pendek-pendek.

"Tidak hanya gejala yang mempengaruhi gerakan, pasien dengan penyakit Parkinson juga mengalami masalah non-motorik yang dapat terjadi di awal sebelum munculnya gejala motorik maupun terjadi di tahap lanjut," paparnya.

Baca Juga: Benjamin Sesko Jadi Target Utama Manchester United di Akhir Bursa Transfer Musim Panas 2025

Untuk mendapatkan penanganan yang tepat, dr. Gloria Tanjung mengajak masyarakat untuk lebih mengenal gejala awal Parkinson, termasuk gejala non-motoriknya.

Gejala Non-Motorik Awal:

Penurunan fungsi penciuman/penghidu (hiposmia)
Gangguan tidur seperti mengigau atau memukul/menendang seperti sedang memerankan mimpi mereka
Gangguan pencernaan seperti konstipasi
Depresi maupun kecemasan.
Gejala Non-Motorik Tahap Lanjut

Gejala non-motorik dapat muncul di tahap yang lebih lanjut dan sangat mengganggu dan mempengaruhi kualitas hidup.

Baca Juga: Pastikan Setiap Rupiah untuk Pembangunan, Pemkab Bantul Komitmen Memperkuat Kinerja Lewat SAKIP

Nyeri
Gangguan berpikir/kognitif
Lemas
Halusinasi
Masalah berkemih
Masalah seksual
Masalah otonom seperti penurunan tekanan darah saat perpindahan posisi.
dr. Gloria Tanjung mengungkapkan penyebab pasti Parkinson masih belum sepenuhnya dipahami. Kombinasi faktor genetik, paparan racun (seperti pestisida), dan penuaan sel saraf diduga menjadi pemicu utama.

"Meski tidak menular atau langsung mengancam nyawa, penyakit ini bersifat progresif—gejala akan memburuk seiring waktu," ungkapnya.

Halaman:

Tags

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB