Kartini di Zaman 'Now'

Photo Author
- Selasa, 21 April 2020 | 07:26 WIB
Adegan film Kartini
Adegan film Kartini

Oleh : Dr Dra IM Sunarsih SU Apt

Penasihat TP PKK DIY, Wakil Ketua I YKI Cabang DIY

HARI Kartini, 21 April adalah hari peringatan mengenang jasa-jasa RA Kartini, seorang pejuang emansipasi perempuan di Indonesia. Kartini telah membuka pintu bagi para perempuan Indonesia untuk mengenyam pendidikan dan mendapatkan hak-hak mereka.

Pemikiran tersebut telah dituangkan dalam surat-surat Kartini yang dirilis dalam buku Habis Gelap Terbitlah Terang yang diterbitkan tahun 1911. Nilai-nilai yang terkandung di dalamnya masih relevan di tengah era modern.

Maka peringatan hari Kartini, diharapkan bisa menjadi ajang penghargaan terhadap perjuangan perempuan dan para perempuan memaknai sosok Kartini benar-benar memberi pengaruh besar dalam kehidupan saat ini. Tetapi gaung Kartini tersebut perlu dicermati apakah sudah dapat diterapkan dalam semua bidang dan seluruh perempuan Indonesia satu suara dalam hal ini. Akhirnya satu pertanyaan muncul, bagaimana sosok Kartini masa kini ?

Mendobrak Adat

Kartini telah mendobrak adat sehingga perempuan dapat mengenyam pendidikan sejajar pria. Perempuan Indonesia pun dapat menduduki jabatan tertinggi. Tentu masih terjadi. Penulis mencoba mewawancarai ‘seperti apa Kartini masa kini’ kepada beberapa kelompok yakni para perempuan pejabat, guru besar, bangsawan, relawan lembaga sosial dan pemberdayaan masyarakat, pasien kanker serta seorang pria tenaga kesehatan profesional dan peneliti.

Hasil wawancara secara keseluruhan telah menggambarkan cita-cita Kartini. Andaikata ibu Kartini masih ada saat ini, pasti akan tersenyum. Kenapa tidak. Responden menjawab, bahwa Kartini masa kini adalah perempuan yang kreatif, mandiri, semangat, berpikir positif, berani mengutarakan pendapat dan berfikir masa depan.

Kartini masa kini cerdas dalam bertindak dan mengambil keputusan, berani memperjuangkan hak-haknya sesuai porsinya serta membuat suatu perubahan dalam masyarakat ke arah positif. Tetapi tidak boleh dilupakan, kehidupan rumah tangganya dan kegiatan luar harus seimbang, selaras dan serasi.

Sebenarnya makna Hari Kartini bagi perempuan Indonesia di zaman sekarang adalah Hari Pemberdayaan Perempuan di Indonesia. Istilah pemberdayaan perempuan menjadi penting di era modern ini. Pemberdayaan perempuan tidak mutlak soal berdaya secara ekonomi.

Ada aspek lain yang harus dimiliki perempuan untuk bisa menjadi manusia berdaya, agar hak dan kewajibannya berjalan seimbang seperti laki-laki. Berarti, perempuan Indonesia yang berdaya adalah perempuan yang memiliki kekuatan untuk melakukan hal-hal positif dalam hidupnya dan untuk kepentingan bangsa dan negara.

Kualitas Hidup

Perjuangan Kartini untuk perempuan mempengaruhi peningkatan kualitas hidup perempuan di Indonesia. Perempuan merupakan sumber daya manusia yang sangat berharga. Sehingga posisi dan partisipasinya perlu diikutsertakan dalam pembangunan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: agung

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X