Perlukah Pusaka Tunggul Wulung Dikirab?

Photo Author
- Rabu, 1 April 2020 | 12:12 WIB
Foto: kerajaan Nusantara
Foto: kerajaan Nusantara

Kini, perlukah Sri Sultan Hamengku Buwono X mengirabkan lagi Tombak Kiai Tunggul Wulung? Panji dan tombak tersebut masih tersimpan rapi di Kraton Yogyakarta. Mengingat kepercayaan dan ketaatan masyarakat terhadap simbol-simbol Kraton Yogyakarta masih tinggi, kiranya kirab pusaka Kiai Tunggul Wulung bisa dipertimbangkan ketika ditimpa keresahan mendalam menghadapi wabah Covid-19.

Apabila kirab dapat dilakukan, tentu yang diraih bukan kepercayaan mistik semata seperti pada masa silam. Melainkan penumbuhan sugesti masyarakat Yogyakarta, untuk merasa dan bersikap tidak panik, percaya diri dan kuat, eling lan waspada menjaga kesehatan, pasrah pada yang Maha Esa. Penumbuhan sugesti, menurut teori ilmu kesehatan memiliki andil besar dalam membangun ketahanan imunitas.

Imbauan Sri Sultan Hamengku Buwono X dalam menahan masyarakat Yogyakarta agar tidak berbuat anarkis dalam aksi Mei 1998, libur pedagang kakilima Malioboro setiap Selasa Wage, memasak sayur lodheh pitung werna masih ditaati. Pengaruh keraton masih tertanam, menjadi kebijakan yang ditaati dan memiliki nilai sakral tersendiri.

Warga merasa dihadiri dan dilindungi raja meskipun dalam bentuk

simbol-simbol.

"Daulat Kanjeng Sultan, mengapa tidak kirabkan lagi Pusaka Kiai Tunggul Wulung keliling Kraton Yogyakarta?”

dalam menghadapi Virus Korona."

Dr Gunanto Surjono SH MSi

Ahli Peneliti Utama Emeritus Kemensos-LIPI, Sosiolog.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X