Me-Raya-kan Hari Bahasa Ibu

Photo Author
- Selasa, 20 Februari 2018 | 14:19 WIB

Bahasa ibu di Indonesia merupakan aset budaya yang tak terhingga nilainya. Pelestarian dan pengembangannya menjadi hal yang sangat penting, bukan semata-mata untuk mempertahankan keanekaragaman budaya itu sendiri, melainkan demi tetap lestari dan berkembangnya nilai-nilai tradisi. Keberadaan bahasa daerah tidak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai tradisi yang berkembang di tengah-tengah bangsa Indonesia. Sudah terbukti, justru nilainilai tradisi itulah yang mampu merekatkan kebhinekaan masyarakat Indonesia.

Bagaimana me-raya-kannya

Dikumandangkannya Hari Bahasa Ibu Sedunia oleh UNESCO, bagi bangsa Indonesia merupakan hal yang sangat baik, positif dan strategis. Artinya, dengan adanya hari penting ini, kita dapat memanfaatkannya sebagai momentum istimewa untuk menggelorakan pelestarian dan pengembangan bahasa ibu.

Masalah bagaimana me-raya-kannya, itu soal teknis. Bisa saja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Surat Edaran perihal pentingnya peringatan Hari Bahasa Ibu Sedunia di berbagai daerah, khususnya di lingkungan badan publik pengampu bidang kebudayaan, khususnya kebahasaan. Atau, minimal Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa dengan balai-balai bahasanya, yang menjadi motor peringatan itu.

Tetapi kalaupun kalangan pemerintah kurang tertarik menyelenggarakan pe-rayaan Hari Bahasa Ibu Sedunia, dengan alasan keterbatasan dana, masyarakat sendiri, yang diwakili organisasi-organisasi kebudayaan dan kebahasaan, seperti sanggar budaya dan sastra, bisa didorong untuk menyelenggarakannya. Mengenai isian dan bentuknya, bisa berupa macam-macam kegiatan.

(Sarworo Soeprapto. Peminat masalah sosial dan kebudayaan. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Selasa 20 Februari 2018)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X