Capaian Sektor Pariwisata

Photo Author
- Jumat, 5 Januari 2018 | 15:19 WIB

Capaian itu belum optimal dan masih menyisakan tantangan lumayan berat. Tiga bukti berikut bisa disebut sebagai contoh. Pertama, fakta bahwa destinasi utama yang dirujuk wisman di Indonesia masih tetap Bali. Destinasi ‘Bali Baru’, antara lain Borobudur, Danau Toba, Tanjung Lesung, dan Mandalika, yang coba dipopulerkan masih terlalu jauh di belakang.

Kedua, fakta bahwa anggaran sektor pariwisata yang meningkat tidak diikuti kenaikan devisa secara proporsional. Tahun 2015 pagu APBN untuk sektor ini tercatat Rp 2,4 triliun dan mampu meraih devisa sebesar US $13,56 miliar. Tahun 2016 anggaran naik sebesar 75% menjadi Rp 4,2 triliun, tapi hanya berhasil mengungkit devisa sekitar 10%. Tahun 2017 pagu anggaran naik 28% menjadi sekitar Rp 5,3 triliun, tapi devisa dipatok hanya naik 3,2% dari tahun lalu.

Ketiga, proporsionalitas anggaran belanja dengan jumlah wisman juga tidak terjadi. Anggaran Rp 2,4 triliun hanya mampu menjaring 10,4 juta wisman (2015). Bahkan anggaran Rp 4,2 triliun pun hanya ‘berhasil’ mendatangkan sebanyak 12 juta jumlah wisman (2016).

Apa arti bukti tersebut? Secara sederhana artinya adalah tidak ada yang instan, apalagi di dunia pariwisata. Namun semua butuh proses dan waktu.

(Dr Janianton Damanik. Kepala Pusat Studi Pariwisata UGM. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Jumat 5 Januari 2018)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X