Dalam Terang Iman Menghidupi Pancasila

Photo Author
- Sabtu, 23 Desember 2017 | 13:47 WIB

NATAL tahun ini Gereja Indonesia serta Keuskupan Agung Semarang khususnya mengajak seluruh umat Katholik dan umat Kristiani pada umumnya untuk merenungkan masa sebelum Natal yang mengambil tema : ’Dalam Terang Iman Menghidupi Pancasila’. Perlu kita sadari bahwa kesadaran campur tangan Allah dalam pengembangan bangsa ini sungguh sangat luar biasa. Ratusan suku dan ribuan bahasa mampu bersatu dalam sebuah negara merdeka dan terbebas dari penjajahan sungguh luar biasa dahsyatnya, kalau disadari. Apalagi hanya bersenjatakan bambu runcing.

Gereja Katholik Indonesia menyadari bahwa Pancasila dapat menyatukan segenap Bangsa Indonesia untuk bersama sama membangun negeri. Maka dari itu Umat Katholik sungguhsungguh menerima Pancasila sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Kita disadarkan bahwa Pancasila bukan hanya sebagai sarana pemersatu, melainkan juga sebagai ungkapan nilai-nilai dasar hidup bernegara. Yang telah berurat akar dalam budaya dan sejarah Bangsa Indonesia.

Pancasila menghadirkan nilai-nilai dasar hidup manusia, sejalah dengan misi yang dikemukakan ajaran dan pandangan Gereja Katolik. Tentu Pancasila akan bermakna bagi kehidupan bangsa ini jika dihayati sebagai nilai-nilai yang diamalkan dan diperjuangkan. Karena itu Gereja Katholik tidak hanya perlu mendasarkan nilai-nilai Pancasila tetapi juga ikut terlibat dalam usaha mewujudkannya.

***

Pada Natal tahun 2017 ini kita disadarkan bahwa perwujudan keterlibatan gereja itu tidak boleh hanya didasarkan pada Tradisi Suci, melainkan harus juga terlibat pada fakta dan masalah sosial masyarakat. Untuk itu,umat Katholik diajak terlibat aktif dalam programprogram kemasyarakatan. Bahkan juga yang terkait sangat erat dengan nilai-nilai Pancasila yakni Ketuhanan Yang Maha Esa, Perikemanusiaan, Kebangsaan (Persatuan Indonesia), Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan perwakilan dan Keadilan sosial.

Dalam hal ini kita diajak untuk meneladan sikap Maria ketika terpanggil untuk menjadi ibu bagi Yesus. Maria merespons panggilan tugasnya dengan sikap ’Aku ini hamba Tuhan Jadilah padaku menurut PerkataanMu’. Disamping itu warta keselamatan yang disampaikan Malaekat itu juga tidak hanya dia simpan. Dengan bergegas ia juga mengunjungi saudaranya Elizabeth yang juga telah mengandung dalam masa tuanya, yang tempatnya jauh dari rumahnya. Padahal Elizabeth dikatakan mandul. Bagi Allah tidak ada yang tidak mungkin. Dan dalam perjumpaan dengan saudaranya itulah Maria melantunkan kidung yang amat terkenal Magnificat yang merupakan wujud iman Maria. Maria dengan segenap hatinya menerima warta keselamatan itu dengan penuh hati tulus dengan segala jiwanya. Kidung itu merupakan lantunan akan nilai-nilai bahwa Allah berkenan memilih dan menjadikan yang lemah dan rapuh sebagai sarana untuk mewujudkan rencana keselamatanNya. Allah berpihak kepada kaum kecil lemah dan terpinggirkan.

Kita perlu belajar dari Maria untuk semakin bertumbuh menjadi pribadi yang memiliki iman yang teguh penuh syukur dan terbuka terhadap kehendak Allah, terutama nilai-nilai keutamaan. Seperti halnya Maria kita hendaknya terbuka atas keselamatan Allah yang nyata melalui nilai-nilai keutamaan bangsa Indonesia, yaitu Pancasila.

***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X