Kini konstelasi politik Timur Tengah (masih) diliputi rivalitas perebutan pengaruh serius antara Arab Saudi-Iran. Keduanya yang notabene termasuk anggota penting OKI tengah ‘bertarung sengit’ di Yaman, Suriah, Irak, Lebanon, dan Palestina. Belakangan tersiar kabar Saudi melakukan silent diplomacy dengan Israel untuk menjalin kerja sama menghadapi Iran. Fakta tersebut tentu berpotensi besar menghambat soliditas OKI untuk menyepakati langkah-langkah konkrit di KTT Istanbul, dalam upaya memaksa Trump menganulir keputusan sepihak mengakui Yerusalem sebagai Ibukota Israel
(Chusnan Maghribi. Alumnus Hubungan Internasional FISIP UMY. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Jumat 15 Desember 2017)