Pembawa Obor
Jika Muhammadiyah tidak berada pada posisi menempatkan organisasi sebagai pembawa obor pencerahan bangsa dengan pelbagai amal usaha kemanusiaan, menyebarkan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar dalam bingkai rahmatan lil alamin maka bukan hal yang mustahil jika Muhammadiyah pun akhirnya terseret dalam ritme tarian para politikus. Bersyukur Muhammadiyah menempatkan seluruh kekuatan politik sebagai kawan seperjuangan. Muhammadiyah menjaga jarak dengan semua partai politik sekalipun tidak menjadi lawan politiknya.
Muhammadiyah tidak boleh terpeleset, terpelanting dalam lubang jarum politik praktis yang seringkali menyesakkan dan membuat sekat-sekat yang keras antarsesama warga negara. Tentu Muhammadiyah tidak bisa antipolitik praktis, tetapi tidak juga Muhammadiyah menjadi gerbong politik praktis para kadernya.
Tugas pencerahan yang diemban Muhammadiyah merupakan tugas mulia yang harus senantiasa dikuatkan, direvisi serta didorong oleh semua warga negara bukan hanya warga Muhammadiyah. Muhammadiyah tidak boleh lupa diri dengan jamaah dan amal usaha yang berjumlah besar sebab tantangan yang ada dihadapannya juga demikian nyata dan cukup besar.
Kita berharap Muhammadiyah tetap mampu mengemban moderasi Islam dengan terus mencerahkan anak-anak bangsa. Muhammadiyah tidak boleh pikun dan rabun ayam! Selamat mensyukuri kelahiran Muhammadiyah 18 November. Kami akan merindukanmu dengan tugas mulia moderasi Islam dan pencerahan bangsa!
(Dr Zuly Qodir. Sosiolog UMY dan Tenaga Ahli UKP Pancasila. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Senin 20 November 2017)