Perang Dingin
Sewaktu Perang Dingin masih berlangsung, ASEAN merasa nyaman atas kehadiran AS di Asia Tenggara melalui pangkalan militernya di Filipina. Dengan kehadiran AS di Filipina, secara tidak langsung menjadikan apa yang dilihat AS sebagai ancaman oleh negara-negara yang menerima baik kehadiran AS. Akibatnya, persepsi ancaman yang berbeda-beda dan pertikaian antara anggota terdorong ke bawah permukaan.
Melihat semua itu, maka setelah kepergian AS secara fisik dari Filipina, pertikaian bilateral itu mulai muncul ke permukaan. Namun karena mereka saling menjaga perasaan anggota yang lain, pertikaian tersebut tidak atau belum menjadi konflik terbuka. Tetapi perlu disadari pula bahwa memendam konflik ibarat memendam api dalam sekam. Artinya setiap saat dapat berubah menjadi konflik terbuka.
Mudah-mudahan dalam KTT Ke-31 ASEAN sekarang ini, masalah bilateral tidak mencuat ke permukaan. Jika para anggota mampu menahan diri, maka KTT Ke-31 ASEAN bisa menghasilkan kemajuan dan berproses menjadi pelita ASEAN untuk menatap masa depannya.
(Drs A Kardiyat Wiharyanto MM. Dosen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Senin 13 November 2017)