GUBERNUR DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X telah menyampaikan pidato pada Sidang Paripurna Istimewa DPRD DIY (16/10). Pidato tersebut menegaskan kembali visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2017-2022. Visi yang diangkat yaitu ‘menyongsong abad samudra Hindia untuk kemuliaan martabat manusia Yogyakarta’. Sedangkan misinya bertajuk Lima Kemuliaan (Pancamulia), yang masih harus diterjemahkan menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah.
Secara ringkas, Pancamulia adalah : meningkatkan kualitas hidup-kehidupan-penghidupan masyarakat yang berkeadilan dan berkeadaban, meningkatkan kemampuan dan ketrampilan SDM yang berdaya saing; Meningkatkan kualitas, keragaman, dan penguatan ekonomi berdasar sumber daya lokal untuk pertumbuhan pendapatan yang berkeadilan; Meningkatkan harmoni kehidupan berdasarkan toleransi, tenggang rasa, kesantunan, dan kebersamaan; Mewujudkan tata-perilaku penyelenggaraan pemerintahan yang demokratis; Dan mewujudkan perilaku penyelenggara pemerintahan yang berintegritas, menjunjung tinggi kejujuran, memiliki rasa malu, rasa bersalah, dan berdosa.
Tantangan terberat untuk mewujudkan misi tersebut terletak pada Pancamulia kedua, karena di dalamnya memuat tujuan meningkatkan dan menguatkan ekonomi, meningkatkan kesejahteraan serta memajukan wilayah pinggiran dan terpencil. Pancamulia kedua juga sarat dengan program besar antara lain : Kawasan Industri Sentolo, Pelabuhan Tanjung Adikarto, Bandara New Yogyakarta International (NYI), tata ruang dan transportasi ramah lingkungan, penyediaan air bersih, dan pusat budaya kontemporer Yogya.
Trimega Proyek
Tiga dari enam program di atas, yaitu Kawasan Industri Sentolo (KIS), Pelabuhan Perikanan Tanjung Adikarto (PTA), dan Bandara NYI (NYIA) saling terkait, sangat menarik untuk dicermati dan dibahas lebih lanjut. Trimega proyek ini berada di Kabupaten Kulonprogo dan letaknya relatif berdekatan. Sehingga bila berkembang dengan baik akan mendongkrak pesat perekonomian kawasan dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Trimega proyek ini diarahkan untuk mengangkat laut selatan DIY sebagai halaman depan dan pintu menuju samudra Hindia. Sumber daya alam laut selatan DIY belum banyak digali dan dimanfaatkan serta menyimpan potensi sebagai modal bagi DIY sebagai aktor penting di Indian Ocean Rim Association (Asosiasi Negara Pesisir Samudra Hindia). Pembangunan kembali PTA akan menjadi kunci penting untuk menangkap peluang itu dan rencana ini mendapat dukungan pemerintah pusat berupa pengucuran dana sebesar Rp 50 miliar di tahun 2018 (Kedaulatan Rakyat, 14/10).
Bila PTA telah operasional, maka KIS dapat difokuskan pada pengembangan industri kelautan yang didukung oleh sarana transportasi udara (NYIA) dan darat di wilayah selatan Jawa. Keberhasilan trimega proyek ini sangat ditentukan oleh jalinan kerja sama yang harmonis, sinergis, efektif dan efisien dari masing-masing penanggungjawab trimega proyek.
Langkah Strategis