Kami menunggu kapan pemuda mau bergerak, berikrar dengan ‘Sumpah Pemuda Jilid II’ (komitmen yang konsisten) untuk menuju kebebasan dari belenggu ekonomi bangsa lain? Beranikah pemuda bersumpah untuk hidup sederhana, setia mati makan, minum dan berpakaian buatan sendiri? Kekalahan kita dalam pertarungan pasar lokal dari produk asing harus dihadapi dengan ideologi, karena saat ini masih sulit menang jika melawan dengan teknologi maupun regulasi.
Marilah pemuda bergandeng tangan dalam kemajemukan, menggandeng yang kuat dan merangkul yang lemah untuk bersatu dalam wadah ekonomi kerakyatan (Pancasila). Yang mengutamakan kemandirian, kerja sama dan kekeluargaan bukan persaingan.
Bersama pemuda kita harus bisa, menyusun ideologi yang menyatukan perjuangan, melakukan inovasi/revolusi ekonomi kerakyatan. Mencontoh semangat sumpah pemuda, meluruskan niat, menyempurnakan usaha dan bertawakal kepadaNya. Agar NKRI ini tetap abadi berdaulat di bidang politik dan segera mandiri di bidang ekonomi.
(dr Hasto Wardoyo. Bupati Kulonprogo. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Jumat 27 Oktober 2017)