Dongeng untuk Pendidikan Karakter Anak

Photo Author
- Senin, 2 Oktober 2017 | 11:43 WIB

”KAK, pinter dongeng, pasti bisa banyak suara ya? Sayang saya tidak bisa mendongeng, dan saya tidak bisa bersuara aneh-aneh”.. Pertanyaan di atas adalah pertanyaan yang kerap ditanyakan pada para pendongeng.

Kegiatan mendongeng sebenarnya kegiatan bercerita atau berkisah. Di mana orangtua, pendidik dan pendongeng bebas memilih tema cerita, baik cerita dongeng zaman dahulu ataupun zaman sekarang yang memuat materi atau pesan-pesan mulia dan penuh hikmah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dongeng adalah: cerita yang tidak benar-benar terjadi (terutama tentang kejadian zaman dulu yang aneh-aneh). Contohnya: anak-anak gemar mendengarkan dongeng seribu satu malam, dongeng Sangkuriang, atau dongeng sikancil yang cerdik.

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, dongeng termasuk dalam komunikasi persuasif yang disukai anak-anak karena memuat dunia cerita yang menakjubkan dan anak-anak bebas berimajinasi. Sehingga dongeng-dongeng di dunia pendidikan ditekankan pada dongengdongeng yang memuat materi dan pesan moral penuh hikmah, baik pendidikan, sosial, budaya, agama dan karakter. Manfaat dongeng di antaranya: membangun karakter anak, menjadi media pembelajaran anak, menangani situasi dan kondisi pada anak seperti trauma healing. Juga menjadi cerita penguat untuk pembiasaanpembiasaan yang baru dimulai maupun untuk menjaga pembiasaan-pembiasaan yang telah lama dimulai.

Apresiasi Dongeng

Di DIY, kegiatan dongeng banyak diselenggarakan. Ada pelatihan, perlombaan, dan pertunjukan dongeng di sekolah maupun tempat umum. Hal ini menjadi bukti dongeng di Yogyakarta tidak mati suri. Keahlian berdongeng disadari penuh sebagai kebutuhan dan ketrampilan yang dibutuhkan oleh para pendidik, pendongeng, maupun para orangtua untuk menyampaikan materi dan nasihat tanpa menggurui. Sehingga anak-anak menikmati dan memahami materi dan nasihat dengan baik.

Apresiasi dongeng di DIY memunculkan komunitas dongeng, mulai dari Rumah Dongeng Indonesia di Kotagede. Rumah Dongeng Mentari (RDM) di Condongcatur, Depok, Sleman. Terbaru diresmikan 3 September 2017 yaitu Kampung Dongeng, di Baciro. Dan yang berfokus pada kisah-kisah penuh hikmah yaitu Persaudaraan Pencerita Muslim Indonesia (PPMI) di Mantrijeron, Kota Yogyakarta.

Bentuk apresiasi kegiatan dongeng di Yogyakarta, ada ‘PPMI Berkisah’ yang menampilkan para pendongeng dari anggota PPMI baik berasal dari Yogyakarta, Gunungkidul, Bantul, Sleman, Kulonprogo dan daerah lain. ‘Pagelaran Dongeng Jogja’tahun 2016, yang mengalunkan dongeng ditempat wisata Hutan Pinus Sari, Mangunan, juga menampilkan para pendongeng lokal dan pendongeng kota-kota lain. Terbaru apresiasi kegiatan dongeng muncul di Festival Kesenian Yogyakarta 29 dengan mempersembahkan acara ‘menanam cerita di halaman’ menampilkan para pendongeng Yogyakarta di acara dongeng sore, dan workshop dongeng.

Penyajian Dongeng

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X