Wujud pendidikan bermakna antara lain berupa penyediaan menu program pembelajaran yang dapat beresonansi dengan kebutuhan, penyelesaian masalah kehidupan, dan berbasis pada sosio-kultural bangsa kita. Rasanya sejak taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi jarang sekali (kalau tidak boleh disebut tidak pernah) menjadikan laut sebagai konteks pembelajaran di kelas. Negara kita adalah negara maritim, tetapi kita tidak tahu sama sekali tentang apa, mengapa, dan bagaimana memberdayakan laut.
Dampak yang ditimbulkan dari penerapan pendidikan yang demikian itu menjadikan bangsa kita tidak memiliki daya tawar yang memadai di tengah kompetisi antarbangsa yang semakin ketat. Sebagai bangsa dengan kekayaan alam daratan dan lautan yang luar biasa justru kita hanya mampu menjadi penonton proses eksploitasi kekayaan alam oleh bangsa asing. Itulah sebabnya pendidikan bermakna mendesak untuk diimplementasikan. Jika pendidikan bermakna menjadi pilihan, maka daya saing bangsa tentu akan meningkat. Pada akhirnya mampu mengantarkan bangsa ini menjadi bangsa yang benar-benar berdaulat.
(Haryanto. Dekan FIP UNY Artikel kerja sama KR - FIP UNY. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Senin 14 Agustus 2017)