Harapannya dapat bersama-sama turut melakukan proses sosialisasi dan pemahaman baik secara ilmiah maupun dari sisi hukum agama. Mengingat masih banyaknya pihak-pihak yang melalukan penolakan terhadap program imunisasi ini. Selain itu, mengingat pentingnya program ini sebagai salah satu investasi pendorong kuat bagi peningkatan kesehatan ibu dan anak dimasa mendatang. Maka dari itu kita harus menjadikan program imunisasi ini sebagai program bersama. Sebab, pemerintah tidak akan berjalan sendiri tanpa adanya dukungan dari semua pihak termasuk keluarga.
Artinya, posisi orangtua sangat berperan penting dalam upaya memotivasi anak-anaknya untuk ikut serta dalam program imunisasi ini. Partisipasi aktif dari orangtua turut menjadi penentu keberhasilan program imunisasi ini guna mewujudkan anak Indonesia yang sehat dan berkualitas di kemudian hari. Pada akhirnya kita berharap program imunisasi campak-rubella ini dapat mewujudkan Indonesia sehat pada tahun 2030 agar ke depan Indonesia tidak ada lagi ditemui gejala kematian bayi dan balita.
(Bekti Handayani. Alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Sabtu 5 Agustus 2017)