UUK
Demikian juga dengan UUK DIY. Beberapa waktu lalu sempat ada yang berupaya menggugatnya. Beragam kepentingan politik pun berpotensi mempermainkan Keistimewaan DIY. Ada pula yang berniat memancing di air yang keruh. Kalau ditanya, semuanya pandai berbicara secara analitis.
Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI itu sama seperti Keistimewaan DIY: harga mati. Keyakinan seperti itu perlu dibangun agar proses belajar kita tidak menjadi mentah kembali. Supaya kita tidak berputar-putar, berjalan di tempat, lambat, lamban, dan akhirnya lumpuh.
Keistimewaan DIY adalah buah manis reformasi. Di tengah masih belum kuatnya kehidupan berbangsa dan bernegara kita, UUK DIY adalah sebuah mahakarya Indonesia. Yang diperlukan sekarang adalah melakukannya secara murni dan konsekuen. Mentalitas belajar harus berlanjut, terutama sikap kritis dan evaluatif. Namun bukan untuk mementahkan kembali, tetapi untuk mengaplikasikan UUK dan melestarikan Keistimewaan DIY.
(Dr Haryadi Baskoro. Pakar Keistimewaan Yogya. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Sabtu 20 Mei 2017)