Untuk melakukan hal ini, dibutuhkan sistem yang baik sekaligus komitmen pengurus klub. Bahkan klub harus bersiap-siap menerima resiko semakin berkurangnya pendukung mereka (sebab harus melalui seleksi bagi yang ingin menjadi suporter). Termasuk juga akan menurunkan pendapatan klub dari menjual souvenir suporter. Hal ini harus dilakukan untuk menyembuhkan penyakit tawuran suporter yang sudah semakin akut.
Jika tim sepakbola memiliki managemen suporter yang baik, justru akan semakin banyak orang tertarik mendukungnya. Sebab mereka merasa aman dan nyaman karena menyakini klubnya hanya menerima anggota yang serius dan memang bertujuan membesarkan klub, bukan orang-orang yang bertujuan untuk tawuran. Demi mewujudkan hal ini, perlu komitmen dan keinginan kuat dari semua pihak agar sepakbola benar-benar menjadi tontonan yang menyenangkan.
(Rachmanto MA. Pengurus Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia Orwil DIY. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Selasa 9 Mei 2017)