Generasi Digital dan Tantangan Keberagamaan

Photo Author
- Sabtu, 25 Februari 2017 | 08:25 WIB

Kesadaran Kosmopolitan

Untuk mengatasi problem pemahaman keagamaan yang sempit tersebut, dibutuhkan kerangka berpikir yang kosmopolit dalam memahami rancang bangun pengetahuan keagamaan. Dalam kaitan ini, meminjam karakteristik kosmopolitanisme yang diuraikan Khairudin Aljuneid dalam buku ëMuslim Cosmopolitanism: Southeast Asian Islam in Comparative Perspectiveí, setidaknya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan dalam memahami pengetahuan keagamaan.

Pertama, opennes. Generasi digital, harus memiliki pandangan terbuka terhadap berbagai pemikiran keagamaan. Setiap ajaran yang dihadirkan oleh seseorang bisa jadi bersumber dari rujukan bacaan yang berbeda dengan orang lain. Kedua, hospitality, generasi digital harus memiliki sikap keramah-tamahan kepada orang lain. Berbagai informasi yang akan disampaikan tidak mengandung unsur hoax atau kebencian yang bisa mengaduk emosi publik. Sebab, point penting dari kehadiran teknologi adalah bagaimana memanusiakan orang lain dengan humanis dan kesantunan. Ketiga, inclusiveness. Generasi digital harus bersifat inklusif dan mau menerima segala macam perbedaan pandangan pihak lain.

Ketika memahami ajaran agama, sangat penting memperhatikan adanya keragaman yang melingkupi kehidupan manusia, agar tak terjebak dengan penilaian negatif terhadap pihak lain.

Ketiga aspek ini menjadi modal sosial bagi generasi digital untuk mengekspresikan jati dirinya sebagai generasi perubahan. Tak sekadar menonjolkan kemampuan adabtabilitas terhadap teknologi internet, namun harus bersikap kosmopolit dalam keberagamannya.

(Fathorrahman Ghufron. Dosen Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga, Wakil Katib Syuriyah PWNU Yogyakarta. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Sabtu 25 Februari 2017)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Manusia Unggul Indonesia Dambaan Ki Hadjar Dewantara

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:54 WIB

Cashless Pangkal Boros?

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:35 WIB

Festival Jaranan Bocah Meriahkan Desa Besowo Kediri

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:15 WIB

JOS Atau 'Ngos'

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:10 WIB

Digital Multisensory Marketing

Selasa, 16 Desember 2025 | 08:10 WIB

Krisis Kehadiran Publik

Senin, 15 Desember 2025 | 08:55 WIB

Kutukan Kekayaan Alam

Rabu, 10 Desember 2025 | 17:10 WIB

Ilmu Dekave

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:50 WIB

Mengetuk Peran Bank Tanah dalam Penyediaan Rumah

Selasa, 9 Desember 2025 | 17:10 WIB

Omnibus Law, Omnibus Bencana

Selasa, 9 Desember 2025 | 13:22 WIB

Korban Bencana Butuh 'UPF'

Minggu, 7 Desember 2025 | 20:50 WIB

Payment for Ecosystem Services

Minggu, 7 Desember 2025 | 18:00 WIB

Kutukan Sumber Daya

Sabtu, 6 Desember 2025 | 23:00 WIB
X