Seperti telah disketsakan di atas, maka televisi swasta kita juga harus berubah. Karena mereka adalah agen kebudayaan yang mampu membrain washing masyarakat, terutama ABG. Jika mereka masih menyuguhkan acara-acara konyol belaka, maka etos bangsa ini akan sulit berkembang. Kita hanya akan terus gigit jari di ajang apapun, termasuk untuk hidup sehari-hari.
Kasihan nenek moyang. Kejayaan di era Majapahit dan Sriwijaya, yang sanggup memimpin bangsa lain sembari mengembangkan budaya kerja melintasi Asia sampai Afrika, lenyap. Tragis, mereka kini menyaksikan anak cucunya jadi bulan-bulanan bangsa lain.
(Prof Dr Ir Saratri Wilonoyudho MSi. Guru Besar Universitas Negeri Semarang, Anggota Dewan Riset Daerah dan Ketua Koalisi Kependudukan Jawa Tengah. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Selasa 11 Oktober 2016)