Di dalam rumah tangga jelas peran ibu dan orangtua anak untuk menjaga bahasa Ibu, terutama di Jawa agar di dalam rumah tangga dibangun kebiasaan menggunakan Bahasa Jawa. Di masyarakat teladan dari para alim ulama dan tokoh masyarakat sebaiknya menggunakan bahasa daerah terutama Jawa di Yogyakarta untuk memberikan pembelajaran bagi masyarakat selain keteladanan dan sikap hidup. Di sekolah jelas pendidikan memberikan wadah yang besar bagi pembelajaran Bahasa Jawa dengan berbagai macam cara dan praksis serta kebudayaannya.
Perlu tempat yang memadai dan pemeliharaan yang baik. Entah ada lembaga pendidikan formal maupun nonformal di masyarakat, entah di paguyuban atau ada tempat khusus yang diberikan untuk pengembangan Bahasa Jawa. Syukur pemerintah daerah memberi tempat untuk berkembangnya Bahasa Jawa. Kalau itu berwujud panti, panti pangulir budi ngudi basuki. Kalau berwujud papan, papan pangolahing jiwa amrih punar bawa. Sedang kalau diberi sasana, sasana singgih sugih asih, hamengku memangkat sesamaning urip. Dengan begitu bahasa Jawa bakal lestari bukannya mati. Selamat Berkongres!
(Sugeng Wiyono. Pelaku budaya Jawa tinggal di Bangunjiwa Kasihan Bantul. Artikel ini dimuat Surat Kabar Harian Kedaulatan Rakyat, Jumat 16 September 2016)