Tantangan pada aspek SDM, untuk merealisasikan aplikasi “Gelas Batik“ membutuhkan programmer, sehingga dari sebuah gagasan terwujud sarana yang berguna. Setelah aplikasinya terwujud, tantangan berikutnya mendorong Guru belajar mengoperasikan aplikasi, serta sadar memanfaatkannya untuk mencermati laporan-laporan aktivitas literasi yang dibuat siswa.
Secara teknis, implementasi “Gelas Batik“ membutuhkan jaringan internet yang kuat, sehingga dapat melayani semua warga sekolah. Dengan pemakaian bersama ada kemungkinan sinyal kurang kuat, maka tantangan teknis ini perlu diatasi dengan kesadaran bersama untuk tidak mengakses hal yang tidak bermanfaat dengan jaringan internet sekolah.
Aplikasi “Gelas Batik“ tidak akan terwujud dan bermanfaat optimal tanpa komitmen bersama seluruh elemen sekolah. Kolaborasi juga perlu dijalin dengan komite sekolah, orang tua siswa (terkait penyediaan HP), dan mitra sekolah (pelatihan pembuatan konten Gelas Batik).
Keberlangsungan implementasinya perlu penyamaan persepsi seluruh warga sekolah. Dengan demikian pemanfaatan aplikasi ini optimal, eksistensinya didukung warga sekolah, sehingga setiap berganti pimpinan akan terus dilanjutkan bahkan dikembangkan.
Baca Juga: Ari Basuki Terbitkan 'Pedang Keheningan', Biarlah Puisi-puisi Diuji oleh Waktu
Mewujudkan dan Mengimplementasikan Aplikasi “Gelas Batik”
Menjawab tantangan tersebut, SMAN 1 Karangmojo melakukan langkah-langkah mewujudkan aplikasi “Gelas Batik” berikut implementasinya, sebagai berikut :
Pertama, penetapan dan penguatan tim literasi sekolah, yang berperan sebagai motor penggerak dan pengambil keputusan dalam pelaksanaan program. Tim yang anggotanya guru-guru dan tenaga kependidikan, mengevaluasi pelaksanaan literasi sekolah dan menganalisis capaiannya. Hasil evaluasi akan digunakan untuk melakukan perbaikan dan penyempurnaan program literasi.
Kedua, koordinasi penyusunan program literasi digital, sebagai bagian integral dari gerakan literasi sekolah. Koordinasi penting untuk menyusun program yang tepat, pada tahap ini tim literasi sekolah melakukan analisis kebutuhan siswa atas literasi digital, menyusun serta mengembangkan materi bacaan yang menarik dan sesuai dengan tingkat perkembangan siswa, kemudian merekomendasikan spesifikasi aplikasi yang tepat untuk kegiatan literasi.
Ketiga, pembuatan Aplikasi “Gelas Batik” sebagai sarana pendukung kegiatan literasi yang mudah diakses dan digunakan semua warga sekolah. Melalui aplikasi ini, siswa dapat memanfaatkan bahan literasi baik berupa bacaan maupun video. Setelah membaca maupun menyimak video, maka siswa kemudian mengirim laporan aktivitas literasi melalui menu yang disediakan.
Keempat, penggunaan Aplikasi “Gelas Batik” dalam kegiatan literasi sekolah dilaksanakan setiap pagi oleh siswa. Tim literasi berperan menyedikan konten berupa bacaan atau video. Setiap hari, guru memberikan info melalui group WA kelas mengenai kegiatan literasi yang dilakukan. Jadwal kegiatan literasi setiap Senin dan Rabu Bahasa Indonesia, Selasa Bahasa Inggris, Kamis Bahasa Jawa, dan Jumat untuk literasi keagamaan. Selama 15 menit siswa membaca atau melihat video yang sudah ditentukan untuk dipahami, kemudian membuat laporan sederhana dengan mengisi menu laporan pada aplikasi “Gelas Batik”.
Kelima, pemantauan hasil literasi dilakukan oleh Tim Literasi. Hasil laporan literasi direkap dan diolah, kemudian setiap bulan tim literasi memilih siswa dari perwakilan kelas X, XI, dan XII dengan laporan literasi terbaik, untuk diberikan penghargaan dan dijadikan duta literasi sekolah.
Baca Juga: Pelaku Usaha Naik Kelas Butuh Integrasi Kuat
Kontribusi Aplikasi “Gelas Batik” untuk Literasi
Gerakan Literasi Sekolah Berbasis TIK mengunakan aplikasi “Gelas Batik“ berkontribusi besar dalam mendukung keberhasilan program literasi sekolah. Pemanfaatan aplikasi ini menumbuhkan atmosfer literasi sekolah berjalan asyik dan menyenangkan.