SMA Negeri 1 Karangmojo mendidik 749 siswa yang terbagi dalam 21 rombongan belajar/kelas. Sekolah ini sejak tahun ajaran 2021-2022 telah menerapkan Kurikulum Merdeka.
Pembinaan minat membaca mendapat perhatian istimewa di SMA Negeri 1 Karangmojo. Maka sekolah ini telah mencanangkan gerakan literasi sekolah sejak Bulan Maret 2016.
Gerakan literasi merupakan salah satu bentuk implementasi Permendikbud nomor 21 tahun 2015 tentang Gerakan Pembudayaan Karakter di Sekolah. Penguatan literasi di SMAN 1 Karangmojo dilaksanakan dengan pembiasaan membaca 15 menit sebelum pembelajaran.
Hasil evaluasi yang telah dilakukan, menunjukkan kegiatan ini berjalan kurang efektif. Meskipun kegiatan membaca 15 menit sebelum pembelajaran dapat berlangsung menjadi rutinitas, nampaknya para siswa menunjukkan gelagat kurang berminat membaca.
Banyak siswa yang belum memanfaatkan 15 menit waktu yang disediakan untuk membaca dengan serius. Sebagian siswa bahkan sekadar membuka-buka halaman. Hal ini menunjukkan bahwa kegiatan membaca belum menjadi kebiasaan yang menyenangkan bagi mereka.
Baca Juga: Inovasi Pangan Lokal Berbasis Potensi Desa
Penulis menengarai, kegiatan membaca yang monoton dan repetitif membuat siswa cepat merasa bosan dan kehilangan minat. Laporan literasi yang berfokus pada buku fisik juga dikeluhkan sebagai beban bagi siswa dan guru.
Minimnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam kegiatan literasi, dalam persepsi siswa kurang memantik minat mereka. Berbeda dengan munculnya berbagai perangkat digital dan media social, yang sangat antusias direspon para siswa dibandingkan membaca buku.
Selain itu, diferensiasi dalam program literasi perlu dilakukan di SMAN 1 Karangmojo. Hal ini dapat mempengaruhi keberhasilan dalam membudayakan literasi, karena setiap siswa memiliki minat dan kemampuan yang berbeda-beda.
Tanpa diferensiasi program, maka gerakan literasi tidak dapat mengakomodasi kebutuhan dan minat siswa yang beragam. Akibatnya, hasil literasi siswa tidak menggembirakan.
Hal ini terkonfirmasi pada rapor pendidikan SMAN 1 Karangmojo yang menunjukkan kemampuan literasi siswanya perlu untuk ditingkatkan. Maka, sekolah perlu melakukan pembenahan melalui inovasi berbasis teknologi informasi, sehingga gerakan literasi selaras dengan arah perkembangan zaman.
Baca Juga: OJK Perluas Penyediaan Rumah Untuk MBR
Tantangan Pemanfaatan TIK untuk Literasi
Pemanfaatan teknologi informasi untuk membumikan budaya literasi menjadi tantangan SMAN 1 Karangmojo. Selanjutnya muncul gagasan membuat aplikasi Gerakan Listerasi Sekolah Berbasis TIK (Gelas Batik), yang diharapkan mampu mendongkrak motivasi siswa berliterasi.
Mewujudkan inovasi “Gelas Batik” ini selain memerlukan pemenuhan prasyarat teknis dan sumber daya manusia (SDM), juga perlu penyamaan persepsi segenap elemen sekolah, kesungguhan motivasi, dan semangat untuk mewujudkannya.