Imunisasi Merupakan Investasi Termurah Bagi Anak, Tingkatkan IPM Negara

Photo Author
- Selasa, 19 Maret 2024 | 08:27 WIB
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit-Kemenkes RI, dr. Maxi Rein Rondonuwu saat memberikan keterangan secara virtual. (Foto: Rini Suryati)
Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit-Kemenkes RI, dr. Maxi Rein Rondonuwu saat memberikan keterangan secara virtual. (Foto: Rini Suryati)


KRjogja.com - JAKARTA - Pekan Imunisasi Dunia (PID) diperingati setiap tahunnya untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai imunisasi yang bertujuan untuk melindungi anak dari penyakit yang bisa dicegah melalui imunisasi (PD3I).

Pelaksanaan PID tahun 2024 mengusung tema “Imunisasi Lengkap Indonesia Kuat”, dan sub tema “Lengkapi imunisasi Rutin Anak”. Demikian dijelaskan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit-Kemenkes RI, dr. Maxi Rein Rondonuwu, saat konferensi pers Pekan Imunisasi Sedunia di Kemenkes Jakarta, Senin (18/3/2024).

Imunisasi merupakan investasi termurah bagi anak, yang dapat meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) negara. Imunisasi penting karena apabila cakupan imunisasi di suatu area rendah, maka ada risiko kejadian luar biasa di area tersebut.

Baca Juga: 2 Pekan Operasi Keselamatan Progo di Bantul, 1.456 Kendaraan Terjaring

"Untuk bisa anak-anak kita sehat, intervensinya harus preventif, salah satunya adalah imunisasi. Imunisasi itu harus diberikan lengkap supaya nanti daya tahan tubuhnya siap kalau ada penyakit menular yang menyerang,” ucap Maxi

Maxi mengungkapkan salah satu pengukuran human development index adalah umur, harapan hidup di samping tentu masalah ekonomi dan pendidikan.

Lebih lanjut Maxi mengatakan Kementerian Kesehatan menggencarkan sisi preventif dari transformasi kesehatan melalui penambahan vaksinasi, yang tadinya 11 menjadi 14. Vaksin-vaksin tersebut diprioritaskan bagi bayi, anak-anak usia sekolah, serta ibu hamil.

"Adapun tiga vaksin yang terbaru yaitu PCV untuk pneumonia, rotavirus untuk diare, serta vaksin HPV untuk kanker serviks. Ketiga vaksin tersebut ditambahkan mengingat banyaknya yang sakit bahkan mati akibat penyakit-penyakit itu," tuturnya.

Maxi berharap, pada momen Pekan Imunisasi Sedunia masyarakat menjadi sadar akan pentingnya imunisasi, dan tergerak hatinya untuk memberikan imunisasi bagi anak-anaknya.

Baca Juga: Tasharufkan Zakat untuk SLB, Lazismu RS PKU Muhammadiyah Buka Bersama Sahabat Disabilitas

Sementara itu, Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine mengatakan bahwa imunisasi adalah investasi pembangunan negara yang memiliki banyak manfaat.

Menurutnya, imunisasi dapat melindungi diri sendiri. Selain itu, katanya, pada pencapaian tertentu, seperti 90 persen penduduk divaksinasi, maka dapat melindungi komunitas serta kelompok-kelompok lain.

"Jika kita melakukan imunisasi ini dengan cukup baik, sampai targetnya, maka teori ini WHO yang menyampaikan, ada 2-3 juta risiko kematian yang bisa di cegah, bukan angka yang kecil," ujar Prima.

Kemenkes pun menyiapkan strategi penguatan imunisasi dari sisi suplai dan demand. Dari sisi suplai, antara lain, memastikan kesiapan vaksin dan logistik vaksin, penguatan analisa wilayah melalui Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) Imunisasi.

Baca Juga: 9 Daerah di Jateng Berstatus Tanggap Darurat Bencana

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Danar W

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Akademisi Desak Pemerintah Tegas Atur Kental Manis

Senin, 15 Desember 2025 | 20:38 WIB

Lego Jadi Terapi Relaksasi untuk Orang Dewasa

Rabu, 26 November 2025 | 15:35 WIB
X